Saturday, June 23, 2018

How to Send WhatsApp from Instagram

Have you know how to send WhatsApp from your Instagram (IG) account? Please ignore this posting if you already know, otherwise see small tips below.

For time being, IG only provide us for specific buttons or columns, such as website column, phone number column/Call button, e-mail button,  Google Maps/Directions button and some extra action button for online transaction directly from IG.

WhatsApp is the biggest messenger application in the world, we can use WhatsApp to help our followers to contact us directly trough WhatsApp.

How to crack our IG profile, so they can WhatsApp us? Follow steps below:

STEP 1 - Type following URL format

OPT. 1 Simple Format
api.whatsapp.com/send?phone=[your phone number in international format] <- without bracket

OPT. 2 WhatsApp with Text Format
api.whatsapp.com/send?phone=[your phone number in international format]&text=[Text with HTML format] <- again without bracket

EXAMPLE
OPT.1
api.whatsapp.com/send?phone=62838061697

OPT.2
api.whatsapp.com/send?phone=62838061697&text=Message%20from%20MyFacebook

Note: %20 is one of HTML Format, that mean space on the sentences. By example above in OPT.2, You will received WA message contain "Message from MyFacebook"

STEP 2
Edit your IG profile, I believe you know where they are supposed to be :)

Copy one of following link above that you have edit with yourown phone number to website column. You will lost your Website link and replace it with WA link. But don't worry, you still can provide your website link in Bio column.

Don't forget to save changes, by tap on check mark button on the top right corner.

ALL DONE!

However, you can make you WhatsApp link easy to remember and simple. You can use bit.ly, t.co, goo.gl or other shrink URL tools, to make it happen.

Good luck!

Pin It!

Tuesday, May 20, 2014

Desain Arsitektur Aplikasi Bisnis

Dalam pembangunan sistem informasi dalam suatu perusahaan tentu diperlukan untuk pembuatan desain arsitektur yang sesuai dengan skup dan kapasitas bisnis yang akan dibangun. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sistem informasi yang efisien dan efektif baik dari sisi investasi, biaya dan sumber daya yang ada.

Pengelompokan desain arsitektur dapat dibagi berdasarkan:
  • Besarnya kapasitas suatu perusahaan. Dalam pembuatan desain pembangunan sistem informasi perlu melihat besarnya kapasitas dari suatu perusahaan, apakah itu suatu perusahaan kecil, menengah atau besar. Masing - masing kapasitas menentukan bagaimana desain sistem akan dibuat. Perusahaan yang kecil tentu belum memputuhkan desain yang rumit dan investasi yang besar untuk pembangunan suatu sistem informasi dan sebaliknya suatu perusahaan yang besar tentu membutuhkan desain yang lebih kompleks dan memadai untuk mendukung operasional bisnisnya selama 24 jam. Contoh perusahaan kecil namun membutuhkan sistem informasi yang tinggi adalah perusahaan pialang saham yang mana sumber daya manusia yang membutuhkan sistem informasi mencakup sebagian besar dari mereka atau sebailiknya contoh perusahaan besar namun membutuhkan sistem informasi yang kecil seperti perusahaan kontraktor bangunan dimana hanya sebagian kecil sumber daya manusianya yang membutuhkan sistem informasi dalam bekerja.
  • Besarnya transaksi informasi dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang kecil belum tentu memiliki transaksi yang kecil, ada perusahaan - perusahaan kecil yang membutuhkan sistem informasi yang dapat mengakomodasi transaksi informasi yang tinggi, sehingga dibutuhkan desain arsitektur sistem yang tidak sesederhana perusahaan dengan kapasitas kecil dan transaksi yang sedikit.
  • Besarnya resiko bisnis yang ada dalam suatu perusahaan. Di beberapa perusahaan yang membutuhkan ketersediaan data tinggi dan tidak memiliki toleransi untuk berhentinya suatu sistem (down time), juga menjadi pertimbangan apakah desain arsitektur sistem untuk perusahaan tersebut perlu dibuat lebih lengkap dari pada kapasitas perusahaannya.

Secara umum desain arsitektur sistem informasi dapat dibagu menjadi 4 kelompok:'
  1. Desain Arsitektur Sistem Manual atau Standalone.
  2. Desain Arsitektur Sistem Semi Otomatis.
  3. Desain Arsitektur Sistem Online.
  4. Desain Arsitektur Sistem Enterprise.

Desain Arsitektur Sistem Manual atau Standalone

Sistem manual atau standalone umumnya digunakan oleh perusahaan - perusahaan kecil dimana perusahaan tersebut belum membutuhkan sistem informasi yang saling terintegrasi antar bagian atau department. Umumnya perusahaan ini memiliki struktur organisasi yang sederhana dan sistem transaksi atau pelaporan yang ada dilakukan secara konvensional menggunakan kertas atau media informasi lainnya.

Dalam implementasinya sistem informasi manual atau standalone ini digunakan untuk pengiriman - pengiriman informasi non standar atau tidak berkesinambungan kepada bagian atau department lainnya.

Investasi sistem yang dibutuhkan sebatas komputer yang tidak terhubung secara langsung ke internet atau tehubung ke internet jika dibutuhkan (on demand). Tidak diperlukan server khusus untuk pengumpulan data yang tidak terintegrasi dan hanya koneksi internet untuk perorangan seperti USB Modem, Mi-Fi atau Dial-up melalui jaringan kabel telepon.



Gambar 1. Arsitektur Aplikasi dan Infrastruktur Manual atau Offline

Desain Arsitektur Sistem Semi Otomatis

Sistem Semi Otomatis ini umumnya digunakan oleh perusahaan - perusahaan yang menengah untuk mengintegrasikan inforamsi antar bagian atau pengiriman informasi data antar bagian.

Investasi sistem yang dibutuhkan kurang lebih sama dengan sistem standalone hanya saja membutuhkan koneksi internet yang lebih baik dari pada sistem standalone dan sistem yang dibangun lebih dapat mengefisiensi kinerja penggunanya dengan mengotomatisasi rutinitas yang dahulunya dilakukan secara manual.


Gambar 2. Arsitektur Aplikasi dan Infrastruktur Semi Otomatis
Desain Arsitektur Sistem Online

Dua model desain sistem informasi pendahulunya seperti yang terlihat di gambar 1 dan 2 sudah mulai banyak ditinggalkan oleh perusahaan dikarenakan kurang efisien dan efektif penggunaannya dalam membantu pekerjaan penggunanya. Saat ini banyak perusahaan kecil, menengah maupun besar telah menggunakan desain arsitektur sistem online, yang tentunya akan banyak memberikan kemudahan kepada penggunanya dalam melakukan transaksi atau penggabungan (untegrasi) antar bagian atau department atau bahkan antar organisasi atau perusahaan.

Selain kemudahan, efektif dan efisien, desain arsitektur sistem online ini memiliki umur investasi sistem yang lebih panjang ketimbang sistem informasi manual yang dalam waktu dekat akan perlu upgrade atau perubahan. Sistem infroamsi online banyak disenangi oleh perusahaan karena banyak memotong flow process, data flow atau efisiensi sumber daya manusia dalam operasional keseharian dari perusahaan tersebut. Informasi akan sampai lebih cepat, dapat diakses dari mana saja dan kecilnya kesalahan informasi yang diterima dari bagian - bagian terkecil dalam organisasi dikarenakan semua data terpusat.

Sistem informasi ini sangat cocok bagi perusahaan yang membutuhkan informasi cepat dan real-time serta keamanan informasi tingkat tinggi. 


Gambar 3. Arsitektur Aplikasi dan Infrastruktur Online
Desain Arsitektur Sistem Enterprise

Kelompok terakhir ini banyak digunakan oleh perusahaan - perusahaan besar dan raksasa yang mana unit kerjanya tersebar di seluruh kota atau bahkan di seluruh negara. Selain kecepatan informasi dan data yang terintegrasi dan standar, umumnya perusahaan ini membutuhkan sistem infromasi yang reliable sepanjang waktu dan keamanan informasi dari seluruh unit kerja yang ada.

Secara konsep sistem enterprise adalah satu aplikasi dapat digunakan oleh semua bagian yang ada dalam struktur organisasi yang besar.

Sistem informasi enterprise ini membutuhkan investasi yang sangat besar untuk mendukung kebutuhan informasi seperti itu, oleh karenanya. Investasi sistem yang tidak ditemukan dalam desain arsitektur lainnya diantaranya adalah:
  1. Kebutuhan hardware yang memiliki spesifikasi tinggi;
  2. Kebutuhan kapasitas internet yang tinggi yang saling terhubung sampai dengan unit kerja terkecil.
  3. Tersedianya sistem disaster recovery yang merupakan bagian dari business contingency plan peruashaan tersebut, contohnya dengan adanya backup connection, backup atau replication server.
  4. Kebutuhan perlindungan informasi data dalam infrastruktur yang ada, sehingga terjamin keamanan data di internal perusahaan atau diluar perusahaan.



Gambar 4. Arsitektur Aplikasi dan Infrastruktur Enterprise



Pin It!

Wednesday, April 9, 2014

Hanya Butuh 30 Detik Untuk Isi Ulang Baterai Nano-Crystal StoreDot



Siapa yang ingin mengisi ulang batere smartphone hanya dalam 30 detik dari kondisi kosong sampai terisi penuh? Tentu banyak yang mau ya, tapi jangan senang dulu, teknologi bio organic milik startup dari Israel, Storedot yang dapat men-charge baterai handphone dengan cepat dengan teknologi quantum dot, ini masih prototype.

Baterai ini juga belum sempurna dan belum disesuaikan dengan teknologi smartphone sehingga baterai ini memiliki kapasitas cukup kecil untuk sebuah smartphone. Sebagai buktinya bisa dilihat di video diatas.

Namun sebagai sebuah startup, mereka telah mampu menaikkan permodalan mereka sebesar USD 6,25 juta sampai hari ini dan disinyalir salah satu investornya adalah Samsung yang berencana untuk menggunakan teknologi ini untuk smartphone-nya dimasa depan.

 “Saat ini kami telah setahun sejak functional prototype yang mana akan sesuai dengan perangkat handphone” kata CEO dan juga pendiri StoreDot, Dr. Dorom Myersdorf kepada TechCrunch. “Saat ini yang kami tunjukkan adalah sebuah baterai yang ukurannya masih lebih besar dari sebuah smartphone. “Jadi dalam satu tahun kami akan menyelesaikan masalah ukuran dan dalam dua tahun kemudian kami akan menyelesaikan kemampuan baterai untuk penggunaan sehari penuh”. 

 “Jadi kami bicara tentang tiga tahun untuk sebuah perangkat yang akan siap secara komersial, jadi saya beranggapan baterai ini selesai dalam tiga tahun sebelum baterai ini benar – benar dapat dibeli di pasaran”. 

StoreDot memamerkan baterai ini di symposium Think Next yang diselenggarakan di TelAviv. Teknologi ini sebenarnya ditemukan pada penelitian tentang penyakit Alzheimer di Universitas  Tel Aviv. Penemuan penelitian ini diidentifikasikan sebagai Peptida (Asam Amino), yang saat ini sedang dikerjakan di Storedot bio-organik baterai.

 “Ketika proses self-assembly dari molekul ini bisa diatur, kita dapat membuat sebuah nano-crystals” kata Myersdorf, dalam diskusi bagaimana teknologi ini bekerja. “Kami dapat mengambil peptide yang sama yang berpartisipasi dalam proses biologi didalam tubuh dan menciptakan nano-crystals, nano-crystal ini sangat stabil dan sebuah bola (sphere) yang kuat

 “Diameter dari sphere ini berukuran 2,1 nanometer. Sangat – sangat kecil. Dan ini dapat digunakan karena mereka memiliki sifat khusus dan sphere ini kuat, dalam sebuah perangkat semi konduktor atau sebagai baterai atau sebagai display. Kita bicara tentang tipe baru dari sebuah material yang dapat diperkenalkan kedalam tipe perangkat yang berbeda – beda.”

Fokus awal dari StoreDot’s untuk nano-crystal adalah memory chips, yang mana dapat ditulis lebih cepat ketimbang flash memory tradisional. Ini juga didemonstrasikan pada sensor gambar yang menggunakan teknologi nano-crystal. Namun saat ini fokusnya beralih kepada apa yang dilihat sebagai dua teknologi komersial yang paling menjanjikan dalam kurun waktu yang dekat, yaitu baterai smartphone yang dapat diisi ulang dengan cepat dan tampilan yang bebas cadmium. Dengan teknologi nano-crystal ini menawarkan biaya yang murah dan cadmium layar alternatif yang bebas racun.

 “Kami telah mendemonstrasikan pada tampilan di iPhone yang aktif material pancaran cahayanya mengandung bio-organik yang dibuat menggunakan senyawa kami ini. Ini akan menjadi tampilan bio-organik pertama yang pernah ada” kata Myersdorf. “Kami telah mendemonstasikannya untuk semua warna, kami dapat membawa semua spectrum RGB untuk tampilan, jadi sekarang sebagian besar masalahnya tentang lifetime dan efisiensi yang sama dengan cadmium.”

Tantangan besar bagi StoreDot adalah menemukan sebuah industri yang digunakan untuk membangun elektronik untuk beralih ke sesuatu yang baru dan berbeda kata Myersdorf, meskipun alternatif yang mungkin pada akhirnya menjadi lebih murah dan bebas racun daripada proses dan bahan – bahan pabrikan yang ada saat ini.

 “Salah satu kelemahannya adalah bahwa industry tidak siap untuk itu. Ekosistem juga tidak siap” katanya. “Ini adalah bahan material baru, dengan fisika baru, kimia baru, yang sebenarnya ada secara alami. Semua yang kita akan lakukan adalah kita mencoba membuat tiruan dan mengikuti dan membiarkan proses alaminya. Untuk menciptakan nano-crystal ini, kita tidak membutuhkan fasilitas pabrik yang sangat besar. Kami mencapur beberapa elemen dasar seperti hydrogen, nitrogen dan helium.”

Myersdorf mengatakan karena itu StoreDot mempertimbagkan untuk membangun sendiri fasilitas untuk memproduksi baterai smartphone bio-organik sebagai cara untuk mempercepat masuknya baterai ke pasaran.

 “Tantangan kita tidak hanya menstabilkan bahan – bahan kita sendiri tapi untuk merubah keseluruhan ekosistem di sekitar pabrikan semi-konduktor dan baterai agar bisa menampung bahan – bahan bio-organil.” tambah Myersdorf.

 “Jika kita berinvestasi dalam fasilitas sendiri, kita dapat membuat baterai dalam siklus yang singkat. Jika kita perlu untuk mengajarkan orang lain bagaimana mengubah fasilitas mereka, mungkin akan memakan waktu yang lama, jadi lebih baik untuk membangun ini dari awal, bukan memodifikasi fasilitas uang ada.”  

StoreDot baru saja memulai proses naik ke tahap berikutnya untuk mencari dana, sebesar USD 20 juta. Mengumumkan tentang manfaat gambaran besar teknologi nano-crystal ini melalui demo adalah jelas bagian dari penggalangan dana.

 “Visinya adalah satu industri mencakup semuanya, saya bicara tentang semi konduktor, penyimpanan energy, display dengan menerima bahwa ini semua adalah sah, layak, stabil, material yang hemat maka kemudian visi kami akan menjadi sangat dapat diadopsi dengan baik karena ini hanya bicara tentang sesuatu yang menguntungkan.” tambah Myersdorf.

Sumber: Techcrunch

Pin It!

Wednesday, March 12, 2014

Virus IRCbot di Facebook Messenger

Bagi pembuat malware, para pengguna akun Facebook dengan jumlah lebih dari 800 juta dapat dikatakan sebagai “makhluk Tuhan yang paling seksi Karena itu segala macam cara dicari untuk mendekati si seksi ini, baik sulap “abracadabra” dengan mengeksploitasi Javascript ataupun “menusuk dari belakang” menggunakan IRCbot.
Ada satu virus varian baru yang cukup menarik (sebenarnya merupakan pengembangan dari IRCbot yang sudah wara-wiri sejak tahun 2005) dan secara pelan namun pasti berhasil menyebarkan dirinya ke pengguna Facebook melalui Facebook chat. Untuk menyebarkan dirinya, virus ini memanfaatkan fasilitas berbagi file gratis dari Sendspace. Virus ini memiliki kemampuan “abracadabra” karena ia mampu mengirimkan dirinya sebagai Facebook Message ke kontak Facebook sekalipun pemilik akun sebenarnya tidak mengirimkan pesan tersebut (malahan tidak menyadari sama sekali kecuali melihat send message di Facebook). Jika penerima message mengklik tautan yang diberikan, ia akan diantarkan ke situs Sendspace yang berisi file terkompresi dengan nama “IMG****.JPG.zip” (lihat gambar 3) Gambar 3, IRCbot akan mengirimkan dirinya dalam bentuk file terkompresi
Sebenarnya Sendspace kelihatannya sudah mendapatkan laporan atas aktivitas virus ini dan mulai di blok oleh Sendspace, tetapi virus ini kelihatannya “cinta mati” pada korbannya dan mati-matian mencoba mencapai tujuannya dengan membuat banyak akun dan saat ini masih ada saja akun yang lolos sehingga Sendspace harus bekerja keras memblokir pengiriman file yang dilakukan. Jika file tersebut diunzip, maka file dengan nama yang sama dalam bentuk .scr (screen saver) akan muncul.
Bila korbannya menjalankan file tersebut, otomatis virus tersebut akan aktif di sistem komputer korban (Microsoft Windows) dan guna mengelabui korbannya supaya tidak curiga (lupa) telah menjalankan file tadi ia akan langsung menghapus file tersebut. Kemungkinan besar korbannya akan membiarkan saja dan kemungkinan besar melupakan hal ini karena memang tidak terlihat hal-hal yang mencurigakan pada komputernya. Tetapi sebenarnya IRCbot ini sudah aktif dan salah satu aktivitasnya membuat dan mengirimkan virus ke kontak-kontak Facebook melalui Facebook messenger .
Bagaimana Mencegahnya?
Untuk mencegah diri anda menjadi “makhluk Tuhan yang agak apes” jika terinfeksi virus ini anda tidak harus meminta bantuan jin botol, tetapi anda harus menjaga diri dari sulapan “abracadabra” pembuat virus. Salah satunya adalah menggunakan program antivirus yang terupdate. Dalam kasus di atas, jika anda menggunakan antivirus G Data, ibaratnya anda akan mendapatkan proteksi dari jin botol dimana G Data dengan 2 engine antivirus terbaik mendeteksi virus ini sebagai “Virus:Gen:Variant.Graftor.41286″.
Bagaimana Kalau Sudah Terinfeksi?
Bagi anda baik pengguna Facebook, IRC dan Windows Messenger yang berhasil di infeksi oleh malware ini, jangan khawatir karena Norman Virus Control memberikan solusi dengan mengeluarkan “IRCbot cleaner” yang dapat di download dari http://www.vaksin.com/facebot/norman-ircbot-cleaner.exe
Sumber: ICTWatch
Pin It!

Sunday, May 5, 2013

e-Voting di Pemilu 2014

Masih ingat asas Pemilu di Indonesia? Benar asas pemilu kita adalah LUBER yang merupakan singkatan dari Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia. Langsung artinya dilakukan oleh pemilih yang bersangkutan tanpa dapat diwakilkan atau dikuasakan, Umum artinya terbuka kesempatan untuk memilih bagi siapa saja yang sudah sesuai dengan ketentuan sorang hak pilih, Bebas artinya pemilih bebas memilih calon yang menjadi pilihannya tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan Rahasia artinya hanya dia dan Tuhan saja yang tahu, apa yang dia pilih.



Ada wacana pada Pemilu 2014 nanti, kita akan memanfaatkan teknologi informasi untuk menyampaikan hak pilihnya. Ada beberapa desain yang diajukan yaitu e-Voting dan i-Voting. Perbedaan yang paling utama antara e-Voting dan i-Voting adalah e-Voting dilakukan di TPS (Tempat Pemungutan Suara) dengan menggunakan perangkat di bilik suara yang fungsinya menggantikan kertas suara seperti Pemilu sebelumnya, sedangkan i-Voting dapat dilakukan dimana saja dengan perangkat milik sendiri seperti komputer desktop, laptop, tablet atau smartphone.

Atas alasan keamanan dan mempertimbangkan resiko yang ada, wacana yang dipilih untuk Pemilu 2014 adalah e-Voting karena dianggap lebih aman dan mudah dikontrol. Teknologi yang digunakan terbatas dengan tujuan mengganti surat suara konvensional dan perhitungan suara yang real-time.

Pertimbangan apa yang perlu menjadi prioritas dalam penerapan e-Voting di Indonesia.
  1. Kemudahan. Orang Indonesia belum semuanya melek teknologi. Ada yang tahu dan bisa menggunakannya, ada yang tahu tapi tidak bisa menggunakannya, ada yang tahu tapi tidak mau menggunakannya, ada yang tidak tahu dan tidak bisa menggunakannya, ada yang tidak tahu dan sok tahu bisa menggunakannya dan ada yang tidak tahu dan tidak mau menggunakannya dan masih banyak macamnya. Teknologi tablet yang akan digunakan sebagai perangkat memang sekilah terlihat mudah, namun masih terbuka peluang yang besar terhadap kesalahan manusia (human error). Aplikasi yang diterapkan nantinya harus yang paling mudah digunakan oleh semua kalangan, harus ada foto dan nama calon presiden atau wakil presiden, gambar bendera, nomor dan nama partai dan batasan tap area yang jelas dan lebih leluasa serta berjarak antara satu pilihan dengan pilihan lainnya agar tidak salah pilih dalam satu tampilan layar tanpa harus membolak - balik atau scrolling layar serta informasi bagi pemilih bahwa mereka telah menggunakan hak pilihnya dengan benar.
  2. Keamanan. Faktor keamanan akan menjadi prioritas utama jika kepercayaan atas teknologi yang digunakan nanti menurun atau hilang, bisa - bisa nanti para pemilih menjadi Golput (golongan putih atau pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya), hanya karena ragu terhadap faktor keamanan e-Voting. Keamanan yang dimaksud adalah keamanan aplikasi, keamanan jaringan, keamanan database dan  keamanan perangkat. 
    1. Keamanan aplikasi haruslah menjadi prioritas sehingga tidak ada kemungkinan menjadi korban phising atau aplikasi yang sudah dimodifikasi mirip seperti aslinya, keamanan aplikasi harus dapat diuji kelayakannya dan diaudit oleh pihak yang berwenang. Keamanan aplikasi ini meliputi front-end (media input) dan back-end (aplikasi di KPU atau pengolah hasil suara serta aplikasi yang digunakan untuk menampilkan statistik hasil suara ke khalayak umum)
    2. Keamanan jaringan haruslah mampu menangkal intruder melakukan intervensi oleh suatu sistem mulai dari bilik suara, pengiriman data selama dalam perjalanan dan keamanan jaringan di server database. Keamanan jaringan juga harus mampu mengantisipasi terjadinya down time atau terputusnya koneksi yang menyebabkan tidak terkirimnya hasil suara ke server.
    3. Keamanan database, database haruslah hanya dapat diakses sesedikit mungkin atau malah sebaiknya tidak dapat dimodifikasi kecuali oleh para developer sehingga lebih mudah diaudit dan mempertanggungjawabkannya. Database dibuat beberapa layer yang dimaksudkan agar dapat dipisahkan antara data yang dapat diakses oleh khalayak umum.
    4. Keamanan perangkat, perangkat yang digunakan juga harus memiliki kekhususan hanya untuk keperluan Pemilu, tidak dapat dipindahtangankan dengan mudah oleh pihak yang tidak berkepentingan, teregistrasi dan terdistribusi dengan baik. Penggunaan perangkat yang sudah distandarisasi akan lebih mudah pada saat melakukan troubleshooting atau replacement serta pengauditan.
  3. Kehandalan dan Akurasi. Teknologi yang digunakan untuk e-Voting haruslah dapat diandalkan tidak ada bugs di aplikasinya dan telah lulus uji dengan segala macam kemungkinan yang ada. Sehingga apliasi tidak dapat dimanipulasi oleh pemilih atau menjadi crash pada saat digunakan serentak oleh ratusan juta pemilih. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga tidak ada rekonsiliasi terhadap hasil suara.
  4. Infrastruktur dan Kecepatan. Melihat penyebaran jaringan internet di Indonesia belum merata, perlu dipertimbangan ketersediaan infrastruktur yang dapat digunakan sampai kepelosok nusantara dari mulai lepas pantai, desa di tengah hutan atau kampung dipuncak gunung. Kecepatan pengiriman data dari bilik suara ke server-pun juga harus menjadi fokus dalam e-Voting. Jika kemungkinan biaya yang harus dikeluarkan untuk teknologi ini cukup besar maka kemungkinan perangkat yang digunakan di bilik suara pada tiap - tiap TPS akan menjadi sedikit sehingga dengan kecepatan infrastruktur yang baik akan menghindari terjadinya antrian yang lama untuk menyampaikan hak suara.
  5. Menjunjung tinggi asas LUBER. Sesuai dengan asas pemilu yang kita anut, seharusnya e-Voting juga dapat mengakomodasi asas tersebut. e-Voting hanya bisa digunakan oleh para pemilih yang memiliki hak suara, tidak dapat dilakukan berkali - kali oleh seorang pemilih, e-Voting tidak menjadi kendala untuk dapat digunakan oleh siapa saja yang memiliki hak suara, e-Voting tidak dapat mengintervensi hasil suara yang sudah dipilih oleh pemilih dan tidak ada background atau open program yang dapat mengidentifikasi identitas pemilih terkecuali untuk mengidentifikasi nomor TPS saja.
Kemungkinan kendala yang terbesar dalam implementasi e-Voting ini adalah biaya yang harus diinvestasikan untuk membangun aplikasi, pembelian perangkat dan penyediaan jaringan, mengingat populasi penduduk Indonesia yang besar dan Indonesia adalah negara kepulauan terdiri dari banyak pulau - pulau, medan - medan yang sulit dijangkau oleh infrastruktir, yang tersebar dari Sabang dan Merauke. Berbeda jika implementasi ini diterapkan suatu negara dalam satu benua, tentu infrastrukturnya akan lebih mudah dan lebih handal. Untuk negara kepulauan, infrastruktur yang menjadi andalan adalah teknologi infrastruktur yang menggunakan satelite atau jaringan fiber optik bawah tanah yang menyeberangi lautan dan pulau. Sedangkan negara yang berada dalam satu benua cukup menggunakan media kabel bawah tanah seperti fiber optik dengan tingkat kesulitan medan dan biaya yang lebih kecil dalam pembangunannya.

Semoga sukses Tim Pemilu 2014!
Pin It!