Tuesday, May 20, 2014

Desain Arsitektur Aplikasi Bisnis

Dalam pembangunan sistem informasi dalam suatu perusahaan tentu diperlukan untuk pembuatan desain arsitektur yang sesuai dengan skup dan kapasitas bisnis yang akan dibangun. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sistem informasi yang efisien dan efektif baik dari sisi investasi, biaya dan sumber daya yang ada.

Pengelompokan desain arsitektur dapat dibagi berdasarkan:
  • Besarnya kapasitas suatu perusahaan. Dalam pembuatan desain pembangunan sistem informasi perlu melihat besarnya kapasitas dari suatu perusahaan, apakah itu suatu perusahaan kecil, menengah atau besar. Masing - masing kapasitas menentukan bagaimana desain sistem akan dibuat. Perusahaan yang kecil tentu belum memputuhkan desain yang rumit dan investasi yang besar untuk pembangunan suatu sistem informasi dan sebaliknya suatu perusahaan yang besar tentu membutuhkan desain yang lebih kompleks dan memadai untuk mendukung operasional bisnisnya selama 24 jam. Contoh perusahaan kecil namun membutuhkan sistem informasi yang tinggi adalah perusahaan pialang saham yang mana sumber daya manusia yang membutuhkan sistem informasi mencakup sebagian besar dari mereka atau sebailiknya contoh perusahaan besar namun membutuhkan sistem informasi yang kecil seperti perusahaan kontraktor bangunan dimana hanya sebagian kecil sumber daya manusianya yang membutuhkan sistem informasi dalam bekerja.
  • Besarnya transaksi informasi dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang kecil belum tentu memiliki transaksi yang kecil, ada perusahaan - perusahaan kecil yang membutuhkan sistem informasi yang dapat mengakomodasi transaksi informasi yang tinggi, sehingga dibutuhkan desain arsitektur sistem yang tidak sesederhana perusahaan dengan kapasitas kecil dan transaksi yang sedikit.
  • Besarnya resiko bisnis yang ada dalam suatu perusahaan. Di beberapa perusahaan yang membutuhkan ketersediaan data tinggi dan tidak memiliki toleransi untuk berhentinya suatu sistem (down time), juga menjadi pertimbangan apakah desain arsitektur sistem untuk perusahaan tersebut perlu dibuat lebih lengkap dari pada kapasitas perusahaannya.

Secara umum desain arsitektur sistem informasi dapat dibagu menjadi 4 kelompok:'
  1. Desain Arsitektur Sistem Manual atau Standalone.
  2. Desain Arsitektur Sistem Semi Otomatis.
  3. Desain Arsitektur Sistem Online.
  4. Desain Arsitektur Sistem Enterprise.

Desain Arsitektur Sistem Manual atau Standalone

Sistem manual atau standalone umumnya digunakan oleh perusahaan - perusahaan kecil dimana perusahaan tersebut belum membutuhkan sistem informasi yang saling terintegrasi antar bagian atau department. Umumnya perusahaan ini memiliki struktur organisasi yang sederhana dan sistem transaksi atau pelaporan yang ada dilakukan secara konvensional menggunakan kertas atau media informasi lainnya.

Dalam implementasinya sistem informasi manual atau standalone ini digunakan untuk pengiriman - pengiriman informasi non standar atau tidak berkesinambungan kepada bagian atau department lainnya.

Investasi sistem yang dibutuhkan sebatas komputer yang tidak terhubung secara langsung ke internet atau tehubung ke internet jika dibutuhkan (on demand). Tidak diperlukan server khusus untuk pengumpulan data yang tidak terintegrasi dan hanya koneksi internet untuk perorangan seperti USB Modem, Mi-Fi atau Dial-up melalui jaringan kabel telepon.



Gambar 1. Arsitektur Aplikasi dan Infrastruktur Manual atau Offline

Desain Arsitektur Sistem Semi Otomatis

Sistem Semi Otomatis ini umumnya digunakan oleh perusahaan - perusahaan yang menengah untuk mengintegrasikan inforamsi antar bagian atau pengiriman informasi data antar bagian.

Investasi sistem yang dibutuhkan kurang lebih sama dengan sistem standalone hanya saja membutuhkan koneksi internet yang lebih baik dari pada sistem standalone dan sistem yang dibangun lebih dapat mengefisiensi kinerja penggunanya dengan mengotomatisasi rutinitas yang dahulunya dilakukan secara manual.


Gambar 2. Arsitektur Aplikasi dan Infrastruktur Semi Otomatis
Desain Arsitektur Sistem Online

Dua model desain sistem informasi pendahulunya seperti yang terlihat di gambar 1 dan 2 sudah mulai banyak ditinggalkan oleh perusahaan dikarenakan kurang efisien dan efektif penggunaannya dalam membantu pekerjaan penggunanya. Saat ini banyak perusahaan kecil, menengah maupun besar telah menggunakan desain arsitektur sistem online, yang tentunya akan banyak memberikan kemudahan kepada penggunanya dalam melakukan transaksi atau penggabungan (untegrasi) antar bagian atau department atau bahkan antar organisasi atau perusahaan.

Selain kemudahan, efektif dan efisien, desain arsitektur sistem online ini memiliki umur investasi sistem yang lebih panjang ketimbang sistem informasi manual yang dalam waktu dekat akan perlu upgrade atau perubahan. Sistem infroamsi online banyak disenangi oleh perusahaan karena banyak memotong flow process, data flow atau efisiensi sumber daya manusia dalam operasional keseharian dari perusahaan tersebut. Informasi akan sampai lebih cepat, dapat diakses dari mana saja dan kecilnya kesalahan informasi yang diterima dari bagian - bagian terkecil dalam organisasi dikarenakan semua data terpusat.

Sistem informasi ini sangat cocok bagi perusahaan yang membutuhkan informasi cepat dan real-time serta keamanan informasi tingkat tinggi. 


Gambar 3. Arsitektur Aplikasi dan Infrastruktur Online
Desain Arsitektur Sistem Enterprise

Kelompok terakhir ini banyak digunakan oleh perusahaan - perusahaan besar dan raksasa yang mana unit kerjanya tersebar di seluruh kota atau bahkan di seluruh negara. Selain kecepatan informasi dan data yang terintegrasi dan standar, umumnya perusahaan ini membutuhkan sistem infromasi yang reliable sepanjang waktu dan keamanan informasi dari seluruh unit kerja yang ada.

Secara konsep sistem enterprise adalah satu aplikasi dapat digunakan oleh semua bagian yang ada dalam struktur organisasi yang besar.

Sistem informasi enterprise ini membutuhkan investasi yang sangat besar untuk mendukung kebutuhan informasi seperti itu, oleh karenanya. Investasi sistem yang tidak ditemukan dalam desain arsitektur lainnya diantaranya adalah:
  1. Kebutuhan hardware yang memiliki spesifikasi tinggi;
  2. Kebutuhan kapasitas internet yang tinggi yang saling terhubung sampai dengan unit kerja terkecil.
  3. Tersedianya sistem disaster recovery yang merupakan bagian dari business contingency plan peruashaan tersebut, contohnya dengan adanya backup connection, backup atau replication server.
  4. Kebutuhan perlindungan informasi data dalam infrastruktur yang ada, sehingga terjamin keamanan data di internal perusahaan atau diluar perusahaan.



Gambar 4. Arsitektur Aplikasi dan Infrastruktur Enterprise



Pin It!

No comments:

Post a Comment

Thank you to leave a comment for technetsolutions. We will get back to you as soon as possible. Have a great day!